Kebangkitan Brand Lokal

Category
Category
LENGTH
5 min read
Thomas Joseph

Thomas Joseph

Kebangkitan Brand Lokal: Saatnya Raksasa Global Mulai Waspada!

Bagaimana Moell Menggoyang Raksasa Global: Study Case Brand Lokal Skincare Bayi yang Menang Lewat Komunitas

Dalam beberapa tahun terakhir, peta persaingan brand di Indonesia berubah drastis. Produk lokal tidak lagi sekadar “alternatif murah”, tapi mulai jadi top of mind dan bahkan menggeser dominasi pemain global di kategori-kategori sensitif seperti skincare bayi.

Salah satu cerita paling menarik datang dari Moell, brand skincare anak & bayi asal Indonesia yang bertumbuh sangat cepat melalui kekuatan komunitas dan pemahaman mendalam terhadap ekosistem ibu & anak. Menurut riset Compas tahun 2024, Moell berhasil menjadi salah satu brand perawatan bayi terlaris dan paling disukai di platform e-commerce Indonesia. swa.co.id

Ini menarik untuk para marketer: apa yang sebenarnya Moell lakukan, dan apa pelajaran strategisnya untuk brand lain?

Dari Mom Uung ke Moell: Membangun Ekosistem, Bukan Hanya Menjual Produk

Sebelum Moell, Uung Victoria Finky lebih dulu membangun brand Mom Uung, suplemen herbal pelancar ASI yang fokus menemani perjalanan menyusui ibu Indonesia. Misinya jelas: bukan sekadar menjual produk, tapi menjadi sahabat Pejuang ASI melalui edukasi, dukungan emosional, dan komunitas. Antara News+1

Beberapa poin penting dari perjalanan Mom Uung:

  • Brand berangkat dari problem nyata
    Uung sendiri pernah mengalami tantangan menyusui: tekanan, rasa tidak cukup, dan minimnya support system. Pengalaman pribadi ini menjadi fondasi empati yang kuat saat ia membangun brand dan komunitas. Jawa Pos

  • Komunitas Pejuang ASI sebagai jantung brand
    Mom Uung membangun jejaring ibu menyusui melalui edukasi, kelas, dan roadshow ke berbagai kota. Fokusnya bukan diskon, tapi support system: ilmu, motivasi, dan ruang berbagi sesama ibu. Youngster+1

  • Brand yang berani divalidasi secara ilmiah
    Mom Uung bekerja sama dengan akademisi Universitas Airlangga untuk meneliti efektivitas produknya, dan menjadi salah satu brand lokal pertama di kategori ini yang memiliki bukti ilmiah lewat publikasi internasional. Antara News

Hasilnya, Mom Uung bukan hanya dikenal sebagai “produk pelancar ASI”, tetapi sebagai gerakan sosial kecil yang mendukung ibu menyusui. Mindset inilah yang kemudian dibawa Uung dan suaminya, Jonathan Handoko, saat melahirkan brand Moell.


Lahirnya Moell: Menjawab Kebutuhan Kulit Anak Indonesia

Moell bukan bisnis pertama bagi pasangan Uung & Jonathan. Setelah berhasil dengan Mom Uung dan memiliki jejaring komunitas ibu yang kuat, mereka melihat kebutuhan lain: produk skincare anak & bayi yang aman, lembut, dan relevan dengan kondisi kulit anak di Indonesia. kumparan+1

Beberapa karakter penting Moell:

  1. Berangkat dari insight komunitas, bukan ruang rapat
    Banyak ide produk Moell lahir dari sharing para ibu: masalah kulit sensitif, eksim, bekas luka, hingga kebutuhan sunscreen khusus anak. Komunitas yang sudah terbentuk di Mom Uung menjadi “laboratorium hidup” yang sangat kaya insight. kumparan+2Instagram+2

  2. Posisi brand: skincare anak modern, aman, dan edukatif
    Moell menekankan formulasi natural & organik, sudah ber-BPOM, halal, dermatologically tested, hypoallergenic tested, pH balance, tanpa alkohol, dan tanpa animal testing – sesuatu yang sangat dicari orang tua muda urban. Beautyhaul

  3. Kolaborasi dengan ahli & figur kredibel
    Moell menggandeng dokter dan pakar seperti dr. Richard Lee dalam pengembangan produk, memperkuat persepsi ilmiah dan keamanan produk di mata konsumen. swa.co.id+1

  4. Pengakuan & kredibilitas internasional
    Moell diundang sebagai satu-satunya brand skincare anak Indonesia yang tampil di konferensi estetika medis AMSC 2025 di Malaysia; ini menunjukkan bahwa inovasi lokal bisa diapresiasi di panggung internasional. jatimnow.com+1


Strategi Kunci Moell: Menang Bukan dengan Iklan Terbanyak, tapi Koneksi Terdalam

Dari sudut pandang marketing, setidaknya ada lima strategi besar yang membuat Moell relevan dan cepat naik, bahkan di tengah dominasi raksasa global seperti Unilever di kategori perawatan bayi:

1. Community-Driven Brand: Komunitas Dulu, Produk Menyusul

Moell tidak muncul di ruang hampa. Ia lahir di tengah komunitas ibu yang sudah terbangun lewat Mom Uung: ribuan ibu menyusui yang terbiasa sharing, edukasi, dan saling mendukung.

  • Komunitas ini menjadi mesin distribusi trust.

  • Word of mouth di grup WhatsApp, Telegram, dan media sosial para ibu jauh lebih kuat dibanding iklan biasa.

  • Saat Moell hadir, ia bukan “brand baru”, tetapi “produk rekomendasi sahabat” bagi para ibu yang sudah percaya Uung.

Bagi brand lain, ini mengirim pesan jelas:

Bangun komunitas dulu, baru jual produk. Bukan sebaliknya.

2. Founder sebagai “Chief Community Officer”, Bukan Sekadar Face of Brand

Peran Uung tidak berhenti sebagai “wajah di poster”. Ia hadir sebagai:

  • pendengar aktif di komunitas,

  • pemberi edukasi soal menyusui dan perawatan anak,

  • figur yang konsisten tampil di media & media sosial sebagai sahabat ibu, bukan seleb endorsement. Jawa Pos

Inilah bentuk founder-led brand yang kuat: narasi dan nilai brand terasa otentik karena benar-benar datang dari perjalanan personal sang founder.

3. Menggabungkan Science & Story: Data Kuat, Cerita Menyentuh

Di kategori bayi & anak, rasa aman adalah mata uang utama. Moell dan Mom Uung sama-sama menggabungkan:

  • Validasi ilmiah (riset bersama kampus, dermatologist, dan ahli) Antara News+1

  • Cerita emosional dari para ibu yang terbantu, dari perjuangan menyusui hingga mengatasi masalah kulit anak. Ladiestory.ID+1

Kombinasi ini membuat pesan brand tidak hanya “produk kami aman” tapi naik kelas menjadi:

“Kami paham perjuanganmu, dan kami serius memastikan apa yang kamu pakai benar-benar bermanfaat.”

4. Digital-First: Viral di FYP, Kuat di E-commerce

Moell memanfaatkan:

  • Konten edukasi dan testimoni yang ringan, emosional, dan mudah di-share, sehingga sering viral di FYP. swa.co.id+1

  • Optimasi e-commerce – dari visual, storytelling di halaman produk, hingga aktivasi kampanye sehingga menurut riset Compas 2024, Moell menjadi salah satu brand perawatan bayi terlaris di e-commerce. swa.co.id

Ini menunjukkan bagaimana kombinasi content + commerce yang tepat bisa membuat brand lokal bersaing langsung dengan global giant di marketplace.

5. Purpose yang Konsisten: Empowering Ibu & Anak Indonesia

Baik Mom Uung maupun Moell, keduanya punya benang merah: memberdayakan ibu & anak Indonesia.

  • Dari membantu produksi ASI, edukasi menyusui, hingga menyediakan skincare yang aman dan lembut. https://rm.id/+1

  • Bahkan hingga aksi sosial seperti penggalangan dana untuk ibu & anak di Palestina. jatimnow.com

Purpose yang konsisten membuat brand tidak mudah tergeser tren, karena mereka bukan hanya menjawab “apa yang laku hari ini”, tetapi “perjuangan siapa yang ingin kami dampingi”.


Pelajaran untuk Para Marketer: Cara Produk Lokal Menghadapi Raksasa Global

Dari study case Moell, ada beberapa takeaway yang relevan untuk para pemilik brand, marketer, dan corporate leader di Indonesia:

  1. Start with ecosystem, not SKU.
    Jangan mulai dari “mau jual produk apa”, tapi dari “ekosistem siapa yang mau kita bantu”. Moell lahir dari ekosistem ibu menyusui, bukan dari briefing di kantor pusat.

  2. Bangun komunitas sebagai unfair advantage.
    Komunitas yang engaged adalah aset yang sulit ditiru oleh pemain besar yang terlalu korporat dan jauh dari konsumen.

  3. Jadikan founder sebagai storyteller utama.
    Di era konten, figur founder yang otentik sering kali lebih dipercaya daripada campaign jutaan rupiah tanpa wajah manusia.

  4. Berani invest di trust: ilmiah + empati.
    Riset, sertifikasi, dan kolaborasi dengan akademisi atau dokter memang butuh waktu dan biaya, tapi inilah yang membangun long-term trust, terutama di kategori sensitif seperti ibu & anak.

  5. Gunakan digital bukan hanya untuk jualan, tapi juga edukasi & support.
    Viral di FYP itu bonus. Yang lebih penting adalah bagaimana konten dan aktivitas digital kita benar-benar membantu hidup audiens.


Penutup: Era Baru Brand Lokal Sudah Dimulai – Apakah Brand Anda Siap?

Kisah Moell menunjukkan bahwa:

Brand lokal bisa menggeser dominasi raksasa global ketika mereka benar-benar memahami ekosistem, membangun komunitas, dan berani berinvestasi pada kepercayaan.

Bagi para pemilik brand dan marketer di Indonesia, pertanyaannya bukan lagi “mampu atau tidak menyaingi brand global”, tetapi:
“Apakah strategi brand Anda sudah cukup dekat dengan komunitas yang Anda layani?”


Call to Action untuk Pembaca (FMGroup)

Di FMGroup (Future Mediatrix Group), kami percaya bahwa kebangkitan produk lokal Indonesia hanya bisa terjadi jika brand punya:

  • Brand DNA yang jelas

  • Strategi community & content yang tepat

  • Aktivasi digital yang terukur dan berkelanjutan

Jika Anda adalah:

  • pemilik brand lokal yang ingin naik kelas,

  • marketer yang ingin membangun komunitas, bukan sekadar followers,

  • atau perusahaan yang ingin mengembangkan produk baru yang benar-benar relevan dengan ekosistem Indonesia,

kami siap membantu Anda menyusun strategi brand, community marketing, dan digital campaign yang terintegrasi – dari branding, konten, sampai performance marketing.

👉 Hubungi FMGroup melalui website futuremediatrix.com, atau kirim email ke thomas@futuremediatrix.comuntuk diskusi awal secara gratis tentang bagaimana kita bisa membantu brand Anda menjadi “next Moell berikutnya” di kategori Anda.

Related News

Brand

Kebangkitan Brand Lokal

Kebangkitan Brand Lokal: Saatnya Raksasa Global Mulai Waspada! Bagaimana Moell Menggoyang Raksasa Global: Study Case Brand Lokal Skincare Bayi yang Menang Lewat Komunitas Dalam beberapa

Read More »